Pengertian efektivitas kerja menurut beberapa ahli ekonomi yaitu :
Dalam kamus Inggris-Indonesia karangan Echols dan Shadily (1977 : 207), Efektivitas
berasal dari kata “Effective”, yang artinya “Berhasil” atau “Ditaati”.
Sedangkan menurut Emerson (dalam Handayaningrat, 1996 : 16), berpendapat
bahwa efektivitas (effectiveness) adalah : “is masuring in term of
attaining prescibed goals or objectives”. Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Selanjutnya
Dunn, terjemahan Tim Universitas Gajah Mada, dalam konteks evaluasi
analisis kebijakan (2000:640), memberikan kriteria tentang hasil-hasil
pelaksanaan kebijakan, yaitu :
- Efektivitas, sejauh mana hasil yang diinginkan dapat dicapai
- Efisiensi, seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan masalah
- Kecukupan, seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan masalah
- Perataan, apakah biaya dan manfaat didistribusikan dengan merata kepada kelompok-kelompok yang berbeda.
- Responsivitas, apakah hasil kebijakan memuasakan kebutuhan preferensi atau nilai kelompok tertentu
- Ketepatan, apakah hasil (Tujuan) yang diinginkan, benar-benar berguna atau bernilai.
Dalam organisasi modern di mana
berbagai pekerjaan kompleks dan beragam, kriteria penilaian efektivitas
cukup beragam pula. Steers (1985 : 44-48) mengetengahkan model-model
efektivitas organisasi, yang olehnya diistilahkan dengan : kriteria
berdimensi satu, yang meliputi ukuran : prestasi, produktivitas, laba,
dan seterusnya. Yang dimaksud oleh Steers di sini adalah kriteria
penilaian efektivitas organisasi yang muncul dari gejala-gejala dalam
lingkup organisasi
Kemudian efektivitas organisasi
yang bervariasi ganda, dalam kriteria yang berbeda serempak, yang
meliputi 19 (sembilan belas) kriteria yaitu : Efektivitas
keseluruhan, kualitas, produktivitas, ke siagaan, efisien, laba atau
penghasilan, pertumbuhan, pemanfaatan lingkungan, stabilitas, perputaran
atau keluar masuknya pekerja, ke mangkiran, kecelakaan, semangat kerja,
motivasi, kepuasan, penerimaan tujuan organisasi, kepaduan
konflik-konflik kompak, keluwesan adaptasi, dan penilaian oleh pihak
luar.
Dari kesembilan belas
kriteria tersebut, ada beberapa hal yang perlu mendapat penjelasan : 1).
Efektivitas keseluruhan, adalah sejauh mana organisasi melaksanakan
seluruh tugas pokoknya atau mencapai semua sasarannya. Dalam konteks ini
organisasi di nilai secara umum; 2) produktivitas, kuantitas, atau
volume dari produk atau jasa pokok yang dihasilkan organisasi. Dapat di
ukur melalui tiga tingkatan : tingkat individual, kelompok dan
keseluruhan organisasi. Ini bukan ukuran dari efisiensi, tidak ada
perhitungan nisbah biaya dan keluaran. 3) Efisiensi, nisbah yang
mencerminkan perbandingan beberapa aspek prestasi unit terhadap biaya
untuk menghasilkan prestasi. Contoh, berapa rupiah dikeluarkan untuk
tiap unit produksi, jumlah waktu turun mesin, tingkat penyelesaian
rencana, standar karya atau lain-lain patokan dipenuhi. Kadang-kadang
hanya menggunakan total jumlah biaya (uang, bahan-bahan dan sebaginya)
yang telah dikeluarkan oleh satu unit selama periode tertentu.
Dari gambaran tersebut di atas, dapat disimpulkan tentang pengertian efektivitas
organisasi ataupun efektivitas kerja, yaitu : pertama, hasil-hasil yang
dicapai oleh suatu organisasi secara keseluruhan dalam periode
tertentu. Sebagai perbandingan hasil ini, dapat berupa rencana,
kebijaksanaan dan sarana-sarana yang telah ditetapkan sebelumnya. Kedua,
kriteria penilaian efektivitas kerja atau efektivitas organisasi, tidak
saja menyangkut gejala-gejala dalam lingkup organisasi itu sendiri
(hasil dalam lingkup internal organisasi) atau hasil-hasil yang materil
tapi berlaku untuk semua sasaran baik itu di luar organisasi atau yang
non-materiil.